Kajian Semotika dalam Kehidupan Sehari-hari

KAJIAN SEMIOTIKA BERDASARKAN PERILAKU MASYARAKAT YANG HOBI MENGUNGGAH SELFIE DI DALAM MOBIL

www.autocarpro.in

Dalam kesempatan kali ini saya akan mengulas mengenai perilaku masyarakat yang hobi mengunggah selfie di dalam mobil berdasarkan kajian semiotika. Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu saya akan menjelaskan mengenai pengertian dari semiotika itu sendiri. Menurut Sumbo Tinarbuko (2008), semiotik berasal dari kata yunani yaitu semeion, yang berarti tanda. Sedangkan menurut Alex Sobur (2006), secara terminologis semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.

Teori Peirce mengatakan bahwa sesuatu itu dapat disebut sebagai tanda jika ia mewakili sesuatu yang lain. Peirce membedakan hubungan antara tanda dengan acuannya ke dalam tiga jenis hubungan, yaitu :

1. Ikon, jika ia berupa hubungan kemiripan. Ikon bisa berupa foto.

2. Indeks, jika berhubungan dengan kedekatan eksistensi. Misalnya di mana ada asap, di situ ada api.

3. Simbol, jika ia berupa hubungan yang sudah terbentuk secara konvensi.

Berdasarkan penjelasan di atas, saya harap kalian sudah paham sedikit mengenai semiotika. Lalu pertanyaan saya adalah apakah kamu hobi selfie? Saya rasa tiap individu memiliki tingkat kenarsisan yang berbeda. Ada yang hobi selfie tiap hari. Ada yang jarang selfie. Atau mungkin ada di antara kalian yang tidak pernah selfie? Kalau saya pribadi sih termasuk tipe yang jarang selfie hehe. Kemudian, apakah kalian sering menjumpai orang yang hobi mengunggah selfie di dalam mobil di sosial media? Atau kalian termasuk orang yang hobi selfie di dalam mobil?

Mobil identik sebagai simbol kekayaan. Mobil merupakan barang mewah yang hanya dapat dibeli oleh orang yang mampu. Kamu punya mobil, masyarakat akan menganggap kamu sebagai orang berada alias kaya. Saat seseorang mengunggah selfie di dalam mobil, orang tersebut secara tidak langsung menginformasikan kepada netizen bahwa ia orang yang berada alias kaya. Mengapa demikian? Menurut pandangan ilmu psikologi, 80% orang yang hobi selfie di dalam mobil, jendela pesawat dan posting foto makanan adalah mereka yang butuh pengakuan kalau mereka orang berada. Mungkin sebagian orang tidak bermaksud ingin diakui oleh netizen, namun kita tidak bisa membuat mereka sepemikiran dengan kita. Itulah resiko sebagai pengguna sosial media, kita harus berlapang dada mengenai tanggapan orang lain yang bisa membuat kita pusing tujuh hari tujuh malam. Yah maklum netizen selalu merasa benar.

Jadi, berdasarkan sedikit pemaparan dari saya di atas, saya harap kalian sudah mampu lebih peka terhadap lingkungan sekitar, ntah itu di dunia nyata maupun dunia maya. Sadar atau tidak, banyak tanda semiotika yang berada di sekitar kita yang dapat kita jadikan acuan. Mungkin hanya ini yang bisa saya uraikan hari ini, see you next time!

Komentar